86. Perkara Cucu

1250 Kata

Keluar Dari dalam kubikel di saat sore hari ia pulang bekerja, lirikan juga bisik-bisik teman kerja membuat Aruna berusaha menulikan telinga juga membutakan matanya. Ia tak lagi mau peduli dengan semua gosip miring tentangnya. Hanya karena kejadian tadi siang yang merubah segalanya. Makan siang diikuti Leo, juga posesifnya Fabian menunjukkan siapa dia di hadapan Mark. Dari satu pasang mata yang melihat ia dipeluk Fabian sampai menyebar ke semua orang yang bekerja di satu divisi yang sama dengannya. Di divisi lain pun mungkin saja sama, dialah yang menjadi topik pembahasan hari ini. Berjalan tergesa memasuki lift yang terhubung langsung dengan basemant. Lagi-lagi mendapat tatapan mengintimidasi. Aruna memilih diam. Ia tetap acuh dan berusaha mengabaikan. Mungkin memang sudah saatnya rahasi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN