Bab 57

1852 Kata

    “Nanti pesanannya akan di antar ya, Kak. Terima kasih,” kata Rana seraya tersenyum ke arah cowok yang baru saja selesai membayar pesanannya.     Rana mengembuskan napas dalam. Ini masih siang, tapi entah mengapa energinya seakan sudah terkuras habis. Dan tentu saja hal ini ada hubungannya dengan kejadian semalam. Hati Rana semakin gundah memikirkan pertemuannya dengan Arman dan Sagara tadi malam. Dua kejadian tak terduga itu membuat Rana gundah sendiri. Gara-gara hal itu semalaman ia hampir tidak bisa tidur. Rana baru bisa memejamkan mata pukul setengah enam pagi. Sedangkan pukul setengah delapan pagi dirinya harus berangkat kerja.     Sebenarnya Rana mempertimbangkan untuk tidak berangkat kerja pagi ini. Namun, berdiam diri di kamarnya sungguh tidak membantu apa-apa. Yang ada Rana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN