*Tiga Minggu Setelah dari Vila Udara Jakarta masih panas, tapi Nadine merasa berbeda kali ini. Setelah seminggu berada di vila, di mana malam-malam dingin membungkus luka mereka dalam pelukan dan siang hari dipenuhi dengan percakapan yang perlahan menjahit kembali relung hatinya, Nadine kembali ke penthouse dengan napas yang lebih lapang. Ia berdiri di depan cermin, mengenakan blouse longgar berwarna krem dan celana panjang hitam. Riasannya tipis, tapi cukup untuk menutupi sisa-sisa kelelahan yang belum sepenuhnya hilang dari wajahnya. Zayn menyender di ambang pintu kamar, memandangi istrinya. “Kamu yakin mau kerja hari ini?” Nadine tersenyum kecil sambil menyampirkan tas kerja ke bahu. “Aku enggak akan masuk seharian. Aku cuma mau duduk sebentar di ruanganku. Rasain lagi energinya.”