Serangan Balik

1528 Kata

Malam itu, Nadine dan Zayn duduk di meja makan yang telah berubah menjadi ruang perang. Di hadapan mereka, ada lima folder cetakan strategi media, dua MacBook terbuka yang salah satunya tersambung dengan sang pengacara dan satu MacBook menampilkan grafik interaktif dan satu whiteboard mini berisi alur serangan balik terhadap Alessia Ramadhani. “Ini bukan hanya tentang membuktikan kamu enggak bersalah,” kata Nadine sambil mengetik cepat di laptopnya. “Tapi tentang mengubah kamu dari tersangka jadi simbol kemenangan atas manipulasi perempuan predator korporat itu.” Mata Nadine tampak berapi-api penuh amarah. Zayn mengangguk pelan. “Aku siap. Tapi kita tetap harus elegan. Aku enggak mau main kotor, Nadine. Aku ingin semua dilakukan secara legal, faktual, dan profesional.” Nadine tersenyum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN