Menikah? Tunggu Dulu!

1623 Kata

Pak Arman menatap Zayn lama setelah mendengar pertanyaannya yang tiba-tiba. Suasana ruang kerja mendadak sunyi. "Pak, apa boleh saya melamar Nadine?" Zayn mengulang pertanyaannya dengan lebih mantap. “Saya ‘kan sudah lolos di tes pertama Bapak mengerjakan proyek ini,” sambung Zayn setengah memohon. Pak Arman akhirnya tersenyum kecil, menyandarkan punggungnya ke kursi. "Boleh… kalau Nadine memang sudah siap." Zayn mengernyit. "Maksud Bapak?" "Saya ini ayahnya. Saya tahu Nadine masih punya banyak impian yang ingin dia capai sebelum menikah. Saya juga tahu dia sangat mencintaimu, Zayn. Tapi menikah bukan hanya soal cinta, ini soal kesiapan. Jadi, kalau kamu ingin menikahi Nadine, pastikan dia benar-benar siap." Zayn tersenyum, merasa lebih optimis. "Saya akan memastikan itu, Pak." Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN