Setiap malam, dunia mereka berubah jadi parade begadang. Nadine terbangun duluan karena suara rengekan kecil Nayla. Ia bangkit dari tempat tidur, menguap panjang, lalu menggendong bayi mungil itu sambil menepuk punggungnya perlahan. Sepuluh menit kemudian, suara gemerisik terdengar. Zayn bangkit dari tempat tidur, matanya setengah terpejam, rambut berantakan, dan kaos tidurnya miring ke samping. “Aku gantiin. Kamu tidur lagi,” gumam Zayn sambil mengambil Nayla dari pelukan Nadine. Nadine, yang sudah berdiri dengan mata panda, menatap suaminya penuh cinta. “Kita capek, ya?” Zayn tersenyum sambil mencium ubun-ubun Nayla. “Capek banget… Tapi capek kayak gini, aku mau ulang seribu kali.” Mereka bergantian begadang, kadang berpelukan di tengah malam saat Nayla tidur lagi, kadang saling b