Dua hari setelah kelahiran Nayla, penthouse Nadine dan Zayn kembali semarak—bukan oleh keramaian kota, tapi oleh cinta dan perhatian dari orang-orang terdekat mereka. Pagi itu, suara bel pintu berbunyi berkali-kali. Zayn baru saja meletakkan Nayla di boks kecil di samping ranjang saat ia melirik ke arah pintu. Dengan langkah hati-hati, ia berjalan ke ruang tamu. Begitu pintu dibuka, sosok-sosok familiar menyerbu dengan senyum lebar. “Selamat, Bu Nadine!” seru Rianti sambil membawa balon berwarna pastel bertuliskan Welcome Baby Girl. Arya menyusul di belakangnya, membawa keranjang berisi selimut bayi rajutan tangan. Sementara Ravi, dengan jas kasual dan senyum bangganya, membawa satu kotak besar bertuliskan “Kado Spesial untuk Nayla.” “Kami semua enggak sabar lihat calon CEO kecil!” g