Pagi itu, sinar matahari menembus tirai kamar, membangunkan Nadine yang masih terlelap. Ia membuka mata perlahan, merasakan kehangatan di sampingnya. Zayn sudah bangun lebih dulu, duduk di meja kerja dengan laptop terbuka dan secangkir kopi di tangan. “Selamat pagi,” sapa Nadine sambil meregangkan tubuh. Zayn menoleh lalu tersenyum. “Pagi. Aku sudah menyiapkan sarapan sehat untukmu. Oatmeal dengan potongan buah dan madu.” Nadine mengangguk, meski dalam hati ia merindukan roti panggang dengan selai kacang favoritnya. “Makasih ya sayang,” kata Nadine sembari mengecup pipi Zayn lalu masuk ke dalam kamar mandi. *** Di ruang makan, Zayn menyodorkan tablet kepada Nadine. “Aku telah membuat jadwal harian untuk Nayla. Mulai dari waktu tidur, makan, hingga waktu bermain. Semua terstruktur de