Hari itu langit Jakarta bersih, seolah ikut merayakan sesuatu yang tak terlihat. Zayn dan Nadine berdiri di depan pintu kamar tamu penthouse mereka. Pintu kayu putih itu selama ini hanya dibuka untuk tamu atau menyimpan barang-barang yang jarang dipakai. Tapi hari ini, semuanya akan berubah. Zayn melirik Nadine yang mengenakan dress longgar warna pink baby, wajahnya berseri-seri meski masih ada rona pucat khas ibu hamil muda. “Siap, Nyonya Natamanggala?” goda Zayn, menggenggam tangan istrinya. Nadine mengangguk. “Siap membuat dunia kecil untuk ‘Detak’.” Zayn membuka pintu dan mereka berdua melangkah masuk. Ruangan itu masih kosong, kecuali satu lemari kecil di sudut. Dinding berwarna abu muda terlihat netral—sempurna untuk ditata menjadi kamar bayi. “Aku udah minta katalog online dik