*The Ritz-Carlton Lobby, 22.45 SGT Tangga darurat di Ritz-Carlton masih basah oleh sisa lembab dari sistem ventilasi. Zayn berlari turun, napasnya memburu, detak jantungnya membelah keheningan malam. Ia tidak bisa menunggu lift. Nadine harus dihentikan. Sekarang juga. Begitu tiba di lobi, Zayn melihat sosok Nadine yang baru saja keluar dari pintu lift bersama Rina. Wajah Nadine merah, mata sembab, tubuhnya menegang. Ia menatap Zayn sekilas, lalu memalingkan wajah, berjalan cepat ke arah pintu keluar. “Nadine! Nadine tunggu!” seru Zayn, suaranya serak, hampir putus napas. Ia meraih lengan istrinya, memutar tubuh wanita itu dengan lembut. “JANGAN SENTUH AKU!” Nadine berteriak. Seluruh tamu lobi memandang. Zayn menahan napas, lalu mendekat pelan. “Dengar aku, sayang. Apa yang kamu lihat…