Devin mendekat dengan langkah yang berat pada pria yang keadaannya terlihat kacau di depan ICU itu. Pasti atasannya itu belum tidur semalaman ini, dan Devin juga baru sempat tidur sebentar setelah Arsa keluar dari ruang ICU pagi hari tadi menjelang subuh. “Pak.” Panggil Devin dengan nada serak, Rayyan terlihat tersentak. “Ya? Bagaimana Arsa, Dev?” “Sudah stabil, tapi belum sadar, setelah dioperasi semalam langsung masuk ruang ICU, dan baru keluar ICU dua jam yang lalu.” Rayyan mengangguk sambil memijit keningnya yang terasa sakit. Kepalanya pening, matanya juga terasa berat, namun tubuhnya masih enggan beristirahat. “Apa yang saya minta tentang si bajingann itu sudah dilakukan oleh Tim Alpha, kan? Bagaimana keadaannya sekarang?” “Sudah, Pak. Sudah ada dokter bedah di sana, da