Di antara rasa sakit yang semakin menyiksanya, Ayden masih dalam keadaan sadar saat tubuhnya diseret dengan kasar untuk naik ke helikopter. Darahnya mengalir deras dari luka tembak yang kini terlihat semakin mengerikan. Teriakan kesakitan dari bibirnya terdengar seperti musik sumbang di telinga Bram dan Ardan, mereka berdua lah yang akan menjadi eksektuor pria bajingann itu. “Ke mana kalian membawaku, b******n?! Aku tidak akan melepaskan kalian hidup-hidup!” Ayden mengumpat di tengah rasa sakit dan ambang kesadarannya. Tau-tau, luka tembak di pahanya ditinju dengan begitu kuat oleh Ardan. "Go-blog! Sebelum kamu membalas kami dan tidak akan melepaskan kami hidup-hidup! Kamu akan kami buat cacat hidup-hidup!" Bram melayangkan tinju ke wajah pria itu dengan raut penuh dendam. “Tutu