Bab 23 | Tewas di Kamarnya 2

2104 Kata

Ruang rawat VIP di rumah sakit itu terasa mencekam, bunyi mesin EKG menjadi backsound atas ketegangan yang sedang terjadi di kamar mewah dengan fasilitas terbaik di rumah sakit tersebut. Ayden duduk dengan tangan mengepal di sisi ranjang Kelana yang kini terlihat pucat dan lemah. Arsa juga duduk di sampingnya dengan tatapan yang nanar, tangannya gemetar saat mengusap rambut Kelana, ada air mata yang menggenang di pelupuk matanya. “Papa ingin bicara.” Ucapan Pradana membuat Arsa dan Ayden gegas menuju ke sofa yang ada di sana, gantian Yasmin yang kini duduk di samping putrinya dan menggenggam tangan Kelana yang terasa dingin. Ayden menghela napasnya panjang sambil mengacak rambutnya frustasi. “Orang-orang Ayden sudah sempat menemukan jejak Rayyani di Surabaya, Pa, tiga hari yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN