Bab 29 | Setitik Asa yang Kembali Tercipta

2019 Kata

Rayyan yang sejak tadi berdiri pada akhirnya menarik kursi yang ada di sana dan duduk di sisi ranjang sambil terus memperhatikan Rayya. Wajahnya masih terlihat tegang, dengan gurat di pelipis yang terlihat semakin nyata, helaan napasnya masih terdengar panjang dan dia bahkan menekan dadanya yang terus berdetak keras di sana. Sungguh, Rayyan membenci fakta itu! Dia tidak menyukai saat sang hati bergerak sendiri tanpa terkendali. Bagaimana dirinya yang berakhir di sini dan kembali bisa melihat wanita yang selalu membuat hari-harinya berisik adalah ulah sang hati. Hatinya sangat impulsif dalam menentukan setiap langkahnya sejak dia memutuskan untuk menjemput Rayya. Sialnya, dia tidak bisa menghentikan keinginan sang hati itu hingga kini hatinya benar-benar mencapai tujuannya untuk b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN