Mereka masih saling mendekap hangat untuk beberapa saat, membiarkan waktu mengalir begitu saja tanpa melakukan apa-apa. “Abang …” Rayya tersenyum lebar dalam dekapan sang suami, masih tidak menyangka buah hati mereka telah hadir setelah lama dinanti. Pun bagaimana cara sang suami menyambutnya membuat Rayya merasa bahagia, segala kecemasannya tentang respon sang suami langsung sirna. “Kita ke rumah sakit sekarang, ya, sayang? Sebentar Abang hubungi Dokter Tania dulu.” Rayyan melepaskan pelukan mereka, mencubit kecil pipi Rayya lalu mengambil ponsel dengan satu tangan yang terus merangkul bahu Rayya. Rayya hanya menurut, menatap penuh cinta pada sang belahan jiwa yang selalu cepat tanggap dan tidak pernah mengecewakannya. “Abang ngga ke kantor lagi?” Tanya Rayya setelah Rayyan