Wanita itu berjalan tak tentu arah di padang ilalang yang seperti tidak memiliki ujung, hanya ada hamparan ilalang sepanjang mata memandang, dan itu membuatnya cemas karena merasa tidak menemukan jalan untuk keluar dari sana, padang gersang itu mirip seperti labirin. “Ini di mana?” Bisiknya lirih dan terlihat ketakutan. Dia berlari kencang membelah padang ilalang itu hingga napasnya tersengal-sengal. Saat dia menengok ke belakang, yang ada hanyalah kengerian di wajahnya dengan raut frustasi memikirkan bagaimana caranya dia bisa menemukan jalan pulang. Dan saat dia kembali melihat lurus ke depan, netranya langsung membelalak, namun hatinya langsung merasakan kelegaan luar bisa saat melihat seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya berdiri di sana. “Kak Rayya!” Teriak Lova sekua