Sejak awal, Rayya begitu yakin dan teguh pendirian jika dalam masa probation-nya dia akan membuat Rayyan jatuh cinta dengan segala bentuk perhatian dan kelembutan yang dia tunjukkan.
Berisiknya yang mengundang tawa dan perhatian untuk pria itu selalu menjadi hal yang menyenangkan hati Rayya, dia menyadari beberapa kali Rayyan menahan senyum geli karena tingkahnya, meski pria itu selalu berhasil menahannya dan menunjukkan wajah sangarnya.
Tapi Rayya tau, Rayyan sering terhibur dengan omongan ceplas-ceplosnya.
Dia kira, hal itu menjadi lampu hijau untuk perasaan Rayyan padanya, namun hingga di detik masa probation-nya hampir berakhir, Rayyan justru kini lebih banyak menunjukkan sikap acuh tak acuhnya dan terlihat ketus seperti biasa.
Rayya pikir, seiring berjalannya waktu hubungan mer
