Bab 78 | Tumbang dalam Sunyi

1724 Kata

Kedua orang tuanya sudah pulang tanpa sempat menyapa, lebih tepatnya Rayyan yang menghindar. Rasanya tenaga Rayyan sudah terkuras habis menghadapi dokter dan Arsa. Dia tidak sanggup bertemu dengan siapa pun dan mendengar apa pun tentang pendapat mereka atas keadaan Rayya. Dan yang bisa mengobati semua rasa sakit di hati juga tubuhnya adalah Rayya. Langkahnya sudah bukan lagi gontai, namun rasanya dia hampir tumbang jika tidak menguatkan diri. Tidak ada lagi kata-kata yang terucap, hanya tangis yang kembali menggelegak di malam yang syahdu setelah hujan mengguyur bumi hari itu. Rayyan duduk di kursi sisi ranjang seperti biasa. Satu tangannya diletakkan di atas tangan Rayya, tangan yang dulu hangat, kini terasa begitu dingin. Tatapan Rayyan berkaca-kaca, menatap pada tautan t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN