Bab 50 | Kehancuran yang Nyata

1610 Kata

Rayyan merasa ada yang salah, dan semakin aneh begitu dia tiba di rumah Galen langsung mengajaknya menuju ke ruang baca. Setiap Rayyan bertanya pada adiknya itu, Galen hanya menggelengkan kepala enggan menjawab, namun tatapan adiknya itu tidak bisa berbohong. Raut wajahnya yang sendu dengan tatapan prihatin saat melihatnya membuat Rayyan yakin ada sesuatu yang terjadi. “Rayyan ….” Panggil mamanya dengan tatapan nanar dan menarik Rayyan untuk duduk di sofa. “Ada apa, Ma? Mama sedih begini kelihatannya.” Hati Rayyan langsung pias melihat mata mamanya yang berkaca-kaca dan terlihat begitu merana saat melihatnya. Papa juga ada di sana, dan saat tatapan Rayyan bertemu, papanya itu hanya menyungging senyum kecut. “Tentang wanita yang ingin kamu kenalkan pada kami, apa kamu sudah p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN