Bab 19 | Pikiran Liar

1906 Kata

Seharusnya Rayyan kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang Tokyo - Sydney, apalagi perutnya juga sudah kenyang setelah menikmati mie kuah soto dengan rasa khas yang belum pernah dia temukan di mana pun. Namun, sudah empat jam sejak dia dan Devin mengakhiri obrolan tentang pengganti Rayya, yang terjadi justru matanya enggan terpejam karena pikirannya yang penuh. Dia lalu beranjak keluar dari kamar yang mana kegelapan langsung menyambutnya. Tinggal satu atap dengan Rayya selama hampir tiga bulan ini, Rayyan menyadari jika wanita itu selalu mematikan seluruh lampu sebelum tidur. Lagi dan lagi, segala hal yang dia pikirkan muaranya selalu berlabuh pada wanita itu. Rayyan mendesah panjang dengan kekesalan yang semakin memuncak. Dia lalu menuju dapur dan menyalakan lampu, mengambi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN