Kelana sudah pergi ke Singapura untuk kontrol rutin diantar oleh mamanya. Di rumah hanya ada Ayden dan papanya. Arsa merasa ini adalah waktu terbaik untuk memprovokasi kakaknya itu, karena Arsa tidak melihat adanya pergerakan Ayden untuk menangkapnya. Atau dia yang tidak sabar? Masalahnya darah di tangan Ayden kemarin sangat mengganggunya. Tanpa mengetuk, Arsa langsung membuka ruang kerja pria itu dengan tatapan yang tidak bersahabat. Dia biarkan pintunya terbuka, dan tau-tau dia menubruk Ayden sambil mencengkeram kerah kemejanya dan melayangkan tinju pada Ayden. “Di mana Rayyani, Bang?!” Teriak Arsa murka. Ayden langsung menyeringai, langsung membalas Arsa dan memberikan pukulan bertubi-tubi namun Arsa juga melawan sebisa-bisa. “Kamu bertanya?! Dia sudah menyatu dengan tanah