Bab 118 | Kamu Segalanya

2218 Kata

Cahaya matahari menyelinap masuk ke sela-sela tirai ruang perawatan itu. Tidak terang, hanya semburat keemasan yang lembut, dan biasnya memantul ke arah Rayya yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Infus masih terpasang sempurna di tangan kurusnya, tubuhnya pun masih terlihat lemah, namun rona di wajahnya perlahan kembali setelah dua hari dirawat pasca melahirkan caesar. Di sampingnya, Rayyan duduk dan setia menemani di sisi ranjang. Genggaman tangannya tak pernah lepas dari tangan Rayya. Mata pria itu terlihat sembab, tapi senyumnya lebar, penuh kelegaan. Dua hari telah berlalu sejak hari kelahiran itu, hari ketika hidup Rayya dan Rayyan berubah selamanya. “Abang …” Panggilnya lirih meremat-remat tangan Rayyan. “Iya, cintaku?” “Hari ini Rayya udah boleh lihat put

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN