“Selamat pagi, Pak Dimas” Sapa Mikaila. “Mikaila” Gumam Dimas, menatap tak percaya pada wanita yang kini berdiri di sampingnya. “Kau... sudah masuk kerja?” Tanyanya bertepatan dengan lift yang kembali bergerak naik. “Cuti sakit saya hanya sampai tiga hari, Pak” Ucap Mikaila tanpa menatap Dimas. Pandangannya pun memandang lurus ke depan. Meski begitu, hal itu pun cukup untuk membuat Dimas tersenyum setelah melewati tiga hari yang sangat menyebalkan baginya. Selama beberapa saat, Dimas hanya menatap Mikaila dari samping. Memandangi wajah cantik Mikaila, meski hari ini wanita itu masih terlihat lemah. Senyumnya lantas luntur ketika ia mengingat sesuatu. “Lalu... bagaimana hubunganmu dengan Conradinez?” Tanya Dimas hati-hati. “Tolong jaga ucapan Anda, Pak. Kita sedang berada di kantor” Te