Sebagai ungkapan terima kasihnya pada Evan yang sudah membelikannya berbagai macam makanan, Maira pun memilih bangun lebih awal untuk membersihkan apartemen dan menyiapkan sarapan. Maira menempati salah satu kamar tamu. Beruntung Evan tidak memaksakan kehendaknya untuk tidur satu kamar pun menuntaskan kewajibannya. Meskipun terkadang Maira dirundung rasa bersalah karena tidak melayani Evan sebagaimana mestinya, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain. Terlebih ia belum mengetahui kepastian hubungan mereka ke depannya. Hubungan ini terlalu rapuh. Salah sedikit saja bisa runtuh. Apalagi pernikahan ini dibangun tanpa pondasi sama sekali. Pagi-pagi sekali, Maira sudah membersihkan apartemen itu. Apartemen Evan tidak begitu kotor sebenarnya. Maira sendiri heran. Padahal apartemen itu dihuni Eva