Entah dapat angin apa, Evan yang awalnya melajukan roda empatnya menuju apartemen, kini justru menuju ke area pertokoan di mana Maira bekerja. Tepat saat itu, Evan melihat Maira tampak sedang menunggu kendaraan umum. Evan pun segera menepikan mobilnya di depan halte di mana Maira sedang duduk menunggu. "Maira, ayo masuk!" panggil Evan membuat Maira yang sebenarnya sedang melamun seketika tersentak. Ia sedang melamunkan keberadaan sang ibu yang entah ke mana. Meskipun ibunya selalu mengabaikannya, tetapi naluri seorang anak tetap saja menyayangi sang ibu. Berharap suatu hari nanti sang ibu bisa melembutkan hatinya dan menerima dirinya sebagai anaknya. "Eh, Om sengaja jemput Maira?" tanyanya sambil membuka pintu mobil. "Nggak. Saya tadi kebetulan lewat dan liat kamu," kilahnya yang diangg