“Hai, Sayang.” Leon mendekati Eve lalu merangkul pundaknya. Vito menepuk lengan sang sepupu. “Karena kamu sudah di sini, aku akan kembali ke kantor, masih ada urusan pekerjaan yang harus selesai hari ini.” “Oke Vito.” Leon mengacungkan jempol tangan kanannya. Vito menatap bergantian pada Mikha dan Aksa yang sedang menatapnya terheran. “Aku sekertarisnya Leon di kantor. Jadi, karena dia sedang di sini, aku harus kembali ke kantor. Perusahaan besar tidak bisa ditinggalkan pemiliknya begitu saja tanpa ada wakilnya, kan?” Vito tersenyum lalu berjalan ke luar gerbang pagar. Dia pergi dengan mobilnya, meninggalkan mobil milik Leon yang tentu lebih mewah lagi. Perusahaan besar, katanya. Haruskah Vito sesombong itu. Dasar! Eve memicingkan matanya, lalu juga melirik pada Leon yang tinggi menju

