Kening Eve mengernyit. Satu hal? Apa itu? Tapi Eve mencoba tidak peduli. Dia sungguh tidak mau terlibat semakin dalam dengan pria aneh ini. Pria misterius yang ketampanannya tertutup aura kejam. Begitu menurut gadis ini. “Heh! Aku cuma mau pulang!” Eve mengangkat kedua tangannya ke pinggang. Namun dengan santai Leon menurunkan lagi tangannya. “Tangan di pinggang artinya kamu sedang marah. Sudah kubilang seharusnya kamu bersyukur dan berterima kasih padaku, bukannya malah marah. Dan satu lagi, namaku Leon, bukan—heh.” “Terserah! Yang jelas aku mau pulang! Asal kamu tahu ya, keluargaku pasti sedang mencariku sekarang, dengan segala cara! Kalau kamu sampai ketemu, maka tamat riwayatmu, Leon sialan!” “Oh ya?” Leon tertawa kecil, mencibir. Eve nyaris gentar. Sebab diancam begitu tampaknya

