Delapan Belas

3250 Kata

Ayana melangkahkan kakinya menuju rooftop setelah pesta berakhir, semilir angin malam kini tengah menerpa wajahnya lembut, ia tersenyum kecil sambil terus berjalan.Ia berhenti pada tempat yang ia pikir cukup nyaman dan benar saja, disana ia bisa melihat pemandangan kota yang cantik, kata orang-orang tadi ternyata benar adanya. Ditambah dengan suasana sepi diatas ini membuat perasaan Ayana yang tadi sempat bergejolak menjadi tenang. Beberapa saat ia terdiam melihat pemandangan yang terpampang, terkadang helaan napasnya terdengar keras seraya merapikan anak rambutnya yang berantakan karena ditiup angin. "Kupikir kita akan kesini bersama, nyatanya kamu malah pergi duluan," Ayana memalingkan wajahnya mendengar suara pria yang kini berjalan kearahnya, Ayana hanya melemparkan senyuman. "Disi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN