Bab 23. Apakah kamu dia?

1819 Kata

Happy Reading Malam itu Jakarta baru saja reda dari hujan. Di pelabuhan, air masih menetes dari atap-atap kontainer, sementara lampu jalan memantul di genangan aspal. Di salah satu bangunan tua yang terlihat biasa aja dari luar, ada markas milik Ethan — tempat di mana segala urusan bisnis gelapnya dikendalikan. Di dalam, udara ruangan terasa dingin. Bau kopi, asap rokok, dan suara komputer bercampur jadi satu. Beberapa orang sibuk dengan layar mereka, tapi suasananya tetap tenang. Ethan duduk di kursi kulit, memandangi peta digital di dinding — jalur distribusi, kode, dan catatan transaksi. Semua terlihat rapih, seperti pikirannya yang jarang sekali berantakan. Rico, tangan kanannya, datang membawa tablet. Wajahnya agak tegang. “Bos, ada kabar dari Meksiko,” katanya membuka percakapan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN