Happy Reading Malam itu, kamar Levina terasa sunyi. Hanya suara detik jam dinding yang terdengar samar. Levina baru saja selesai merapikan buku catatan kecilnya dan hendak tidur lebih cepat. Namun, ponselnya yang diletakkan di meja samping berbunyi ting. Sebuah pesan masuk. Dari Ethan. “Levi… aku rindu kamu.” Levina spontan merasakan jantungnya berdegup kencang. Kata sederhana itu terasa seperti gemuruh yang membangunkan hatinya yang berusaha keras untuk tetap tenang. Bibirnya bergetar, jemarinya ragu menekan layar. Kenapa dia mengucapkan itu? Plis, jangan bikin aku baper? Belum sempat ia membalas, tiba-tiba layar ponselnya menyala lagi. Kali ini, sebuah panggilan video masuk. Nama Ethan terpampang jelas. Levina menahan napas. “Ya Tuhan… mau apa dia malam-malam begini?” gumamnya, na

