Happy Reading Masih di butik. Roni benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Levina. Sementara itu, Levina yang ditatap hanya bisa berpura-pura senang, meski di dalam hati sejak tadi ia sudah mengumpat kesal. Ingatannya melayang pada satu malam, ketika suaminya pulang larut dengan keadaan berantakan. Saat itu Levina menunggu di ruang tamu hingga hampir terlelap di sofa. Namun ia tetap berusaha menahan kantuk demi menyambut kepulangan suaminya. Begitu pintu terbuka, Roni masuk tanpa peduli pada sekitarnya. Kancing bajunya terbuka, dasi entah di mana, dan wajahnya terlihat acak-acakan. "Roni, biar aku bawakan jasmu," ucap Levina kala itu dengan nada hati-hati. Namun, suaminya bahkan tidak menoleh, apalagi menjawab. Levina sudah hampir terbiasa dengan sikap cuek itu.

