Reifan membanting tubuh lelahnya ke atas sofa. Dari sejak pulang, ia masih saja diam. Malas menanggapi suaminya, Angelica pun memilih menyingkir. Dena sang ibu menghampiri. Duduk di sofa beseberangan dengan putranya. "Kenapa lagi?" tanyanya sambil menyalakan televisi. Roy datang tak lama kemudian. "Itu, Ma. Si Maxim yang katanya pengusaha besar itu." "Kenapa dia?" Dena langsung tertarik dengan topik yang Reifan bicarakan. "Kenapa, Rei?" ulangnya tak sabar. "Dia itu koleganya Dirga, masa. Dirga punya 49% saham di resort nya yang di Bali itu." "Oh, ya? Kok, bisa? Angel gak tahu soal ini?" cecar Dena. Sebab mereka mengenal Maxim dari Angelica. Reifan menggendikkan bahu. "Emang dasar menantu gak guna." Dena menggeram tertahan. "Kamu, kok, bisa, sih, gak tau soal ini, Rei." "Kan, Rei