Cinta Pertama

2083 Kata

“Pak Dirga, iya, saya sudah di hotel ini, Pak. Oh, mau ke sini? Jemput saya. Boleh kalau memang tidak merepotkan. Iya, Pak Dirga. Siap, siap.” Maxim menutup telepon setelah perbincangan singkatnya dengan CEO Bagaskara saputra usai. Maxim baru tiba pukul sepuluh tadi. Istirahat dua jam dan sekarang, bersiap memenuhi undangan makan siang dari Dirga. Kolega yang ditunggu Maxim pun tiba tak lama kemudian. Dirga benar, ia memenuhi janjinya untuk menjemput. Pria itu sudah turun dari mobil dan memilih opsi menunggu Maxim di lobi hotel. “Hallo, Pak Dirga, apa kabar?” “Kabar baik, Tuan Max.” “Maaf merepotkan sampai menjemput segala.” Basa- basi Maxim. “Tidak masalah,” sahut Dirga. “Kita bisa berangkat sekarang?” “Tentu.” Maxim berjalan lebih dulu diikuti Dirga di belakangnya. Pria itu me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN