Sierra menatap Gia dengan tatapan menyelidik. “Kali ini Lo emang beneran salah sih, Gi.” Ucapnya. “Lo emang keterlaluan.” Lanjutnya. Gia hanya menunduk, sambil memegang cincin milik Steven. “Lo seharusnya jujur sejak awal, kalau Lo nggak mau sama dia.” Kepala Gia langsung terangkat. “gue nggak bilang gitu,” Gia mengelak. “Terus, Lo mau nya gimana? Lo mau Steven nungguin Lo sampai dia ubanan, atau sampai trauma Lo sembuh dan itu nggak tau kapan?” “Jangan egois jadi manusia, Lo harus memikirkan bagaimana perasaan orang lain!” Tegas Sierra lagi. “Sekarang keputusan ada di tangan Lo. Kalau Lo masih mau begitu, ya jangan salahkan Steven kalau dia nyerah.” Gia kembali memikirkan apa yang terjadi padanya dan Steven saat ini. Ia memang masih dihantui rasa takut. Takut akan kegagalan ya

