Steven mengeratkan pelukannya pada tubuh Gia, seolah ingin menenggelamkan tubuh wanita itu ke dalam dirinya agar tidak ada lagi hal-hal yang bisa membuat keduanya terpisah. “Kamu, baik-baik saja?” Tanya Steven setelah beberapa saat keduanya terdiam, hanya terdengar helaan nafas dan suara detak jantung dari keduanya. “Baik.” Jawab Gia pelan. “Apa aku menyakitimu?” Steven memang melakukannya dengan sangat hati-hati, tapi setelah semuanya terasa begitu mendesak dan sulit dikendalikan, Steven tidak lagi selembut saat pertama kali mereka menyatu. “Tidak.” Gia menggelengkan kepalanya. “Sakit?” Tanya Steven, dengan mengurai pelukan dan menatap wajah Gia. “Sedikit,” ia menganggukan kepalanya dan kembali menunduk. Sepertinya Gia malu. Tapi sikap malu-malu wanita itu justru semakin mem

