Bab 43. Syarat Dari Jingga

1821 Kata

Kalau dikira Jingga bakalan baper mendengar ajakan nikah Max, maka salah besar. Justru Nova yang sedang minum tersedak hingga terbatuk-batuk. Mata Jingga mengerjap. Lekat menatap pria sinting yang otaknya baru saja ngelag gara-gara belum tidur dari kemarin itu. “Uhukk … uhukk …!” Muka Nova sampai memerah. Meringis, setelah air yang belum sempat habis tertelan itu menyembur dari mulut dan hidungnya. "Haish, sialan! Kulkas kalau ngeprank orang tidak kira-kira!" gerutunya menarik kerah jaketnya untuk mengelap mulut yang belepotan basah. Jingga tertawa pelan. Menganggap Max sedang kumat konyolnya, seperti biasa dia yang akhir-akhir ini jadi suka menggombal. “Kalau ngantuk tidur, bukan malah ngelindur!” tanggapnya santai sambil menekan tombol lift. “Butuh psikolog juga kayaknya. Kita bawa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN