"Karna yang tersulit dalam hidup, bukanlah memilih tapi bertahan pada pilihan." ----- Alya mengerjapkan mata berkali-kali setelah terjaga dari tidurnya. Sesekali terlihat ia mengusap kepala nya yang terasa begitu pening. Melirik sekilas jam di atas nakas, sudah menunjukkan pukul enam pagi. Itu artinya ia harus bergegas bangun. Seulas senyum terbit di bibir Alya tatkala menyadari sesosok pria kini tengah memeluk tubuhnya dengan begitu possesif. Namun setelah itu ia sedikit terperanjat, ketika samar-samar memori kejadian semalam berputar kembali di otaknya. Astaga! Apa yang aku lakukan semalam? Merasakan pergerakan kecil di dalam pelukannya, Kenzie membuka mata dengan perlahan. "Sayang, Kau sudah bangun?" Alya menengadahkan wajahnya ke arah pemilik suara. "Baru saja. Kepala ku terasa

