Tidur Rayyan tidak sepenuhnya nyenyak malam itu. Bukan karena Rayyan membayangkan melakukan 'sesuatu' pada Silvania, namun karena Silvania yang mengalami demam selepas tengah malam. Rayyan mengurusi istrinya dengan teliti. Ia mengompres dahi Silvania dengan handuk hangat dan memberikannya air minum saat Silvania membuka mata. Saat kemudian tubuh Silvania banjir keringat, Rayyan dengan perlahan membantu menggantikan pakaiannya. Silvania awalnya menolak. Dia tidak ingin Rayyan menelanjanginya. Dalam kondisi pikiran setengah sadar, dia terus berontak sebab ia merasakan malu yang teramat sangat jika Rayyan harus melihat tubuhnya. Namun Rayyan yang lebih punya tenaga tidak bisa ditentang. Pria itu mengambil salah satu pakaiannya yang memang biasa disimpan di kediaman Mirza dan memasangkanny