Part 45

1690 Kata

Silvania membaringkan tubuhnya di atas sajadah. Ia baru saja menyelesaikan sholat magrib di apartemen Mirza. Ya, ia pada akhirnya memilih untuk pergi ke kediaman Mirza karena disanalah satu-satunya tempat ia merasa aman. Ia tidak bisa pergi ke kediaman Oma Ana ataupun Oma Gisna tanpa menimbulkan tanya 'dimana Rayyan?' Atau 'kenapa pulang naik ojek online?'. Sementara Silvania sendiri tidak punya jawaban yang tepat untuk ia berikan. Ia juga tidak bisa pergi ke kediaman Akara atau saudaranya yang lain karena ia merasa tidak nyaman. Satu-satunya tempat yang tersisa yang bisa ia jadikan tempat pulang di Jakarta dan membuatnya nyaman hanya kediaman Mirza. Karena sekalipun pamannya itu tengil, Mirza sebenarnya orang yang sangat pengertian. Pria itu pandai membaca situasi dan tidak akan memaks

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN