Taksi yang dipesan Silvania akhirnya sampai dan berhenti tepat di depan tempat mereka duduk. Meskipun Rayyan tak meminta bantuannya, namun Silvania dengan sengaja mendekat ke sisi kanan tubuh pria itu dan meletakkan tangan kanan Rayyan di bahunya. Ia bisa merasakan kalau Rayyan sedikit sempoyongan saat berjalan dan ia juga bisa merasakan suhu tubuh pria itu yang mulai meninggi. Mereka masuk ke dalam mobil. Sebelum Silvania menyebutkan alamat rumah keluarga Rayyan, pria itu lebih dulu menyebut alamat apartemennya pada supir taksi yang mengangguk dan melajukan mobil dalam kecepatan sedang. "Udah pesen makanannya?" Tanya Rayyan ingin tahu saat Silvania asyik menatap layar ponselnya. "Uncle udah lapar banget." Ucap pria itu seraya menyandarkan kepalanya di bahu Silvania. Jika saja Rayyan dala