Rayyan kembali mengantarkan Silvania pergi ke kampus. Dan sama seperti sebelum menikah, pria itu menurunkannya di area yang cukup jauh dari gerbang kampus dan membiarkan Silvania untuk berjalan kaki cukup jauh. Hal itu tentu membuat Silvania bertanya. "Kenapa gak sampai kampus?" Gadis itu memandang Rayyan dengan dahi berkerut dalam dan bibir mengerucut kesal tepat setelah mobil diparkir Rayyan di pinggir jalan. "Kenapa harus?" Rayyan balik bertanya ketus. "Kamu kan gak mau orang-orang tahu status kita apa." "Itu Uncle yang mau, bukan Sisi!" ketus gadis itu yang membuat Rayyan mengangakat sebelah alisnya. "Jadi kamu mau Uncle turunin kamu di depan gedung atau di parkiran?" tanya Rayyan ingin tahu. "Uncle mau?" tanya Silvania dengan nada antusias dan mimik penuh harap. "Uncle sih g