Hari itu, Marvel tengah berada di ruang pertemuan utama kantor pusat perusahaannya, membahas kerja sama baru dengan investor dari Singapura, saat sebuah notifikasi masuk ke ponselnya. Bukan dari Sharon, bukan dari Cathy. Melainkan Prof. Nirmala, salah satu dosen senior di kampus tempat Sharon berkuliah. “Tuan Marvel, mohon maaf mengganggu. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa nona Sharon tampaknya mengalami penurunan motivasi dan partisipasi dalam kelas beberapa hari ini. Saya tahu anda sangat peduli padanya. Maaf jika saya lancang, tapi saya pikir anda perlu tahu.” Marvel memandangi layar ponselnya cukup lama, sebelum akhirnya mengetik balasan singkat. “Terima kasih sudah memberi tahu saya, Prof. Saya akan segera menanganinya.” Sore itu, Marvel pulang kerja lebih cepat. Dia tidak langs