Pagi itu di lantai teratas kantor pusat Glentra Group, suasana terasa sedikit lebih sibuk dari biasanya. Sharon sedang merapikan laporan di mejanya ketika melihat Nadya, sekretaris Shela tampak tergesa menuju ruang kerja Shela. “Maaf, saya mendadak harus pulang kampung. Ayah saya masuk ICU. Mohon pengertiannya, Bu Shela. Saya akan segera kembali.” Pesan Hanifa, asisten yang mengurus keperluan pribadi Shela itu disampaikan oleh Nadya. Sharon menoleh ke arah ruang kerja Shela, wanita karismatik dan pemilik Glentra Group, yang kini duduk sendiri di balik meja kaca besar, membuka agenda elektroniknya sambil terlihat sedikit jengkel. Menoleh ke arah Nadya dan dari balik kaca itu mereka berdua melihat ke arah Sharon. Tak lama kemudian, suara interkom menyala. “Sharon, bisa ke ruang saya sebe