Malam itu setelah semua temannya pergi dari rumah miliknya termasuk Yasha yang juga pulang bersama mereka meski berbeda kendaraan. Angin berhembus lembut melewati balkon rumah mewah tempat Sharon kini tinggal bersama Marvel. Dia duduk sendiri di sana, secangkir teh melati mendingin di genggamannya. Pandangannya kosong, jauh menembus langit yang mulai jingga. Nama itu. Candrawati. Dan yang lebih mengejutkan, Winda. Ketika Yasha menceritakan bahwa dia bertemu Candrawati di toko kelontong sebuah desa, detak jantung Sharon seakan berhenti sejenak. Lebih-lebih saat Yasha mengatakan nama itu begitu menyentuh hatinya, seolah ada ingatan tak kasat mata yang membisikkan sesuatu di telinganya, sebuah kisah yang belum pernah dia dengar, namun berakar dalam tubuhnya. Sharon masih ingat, cerita t