Jeni terus berjalan cepat mengikuti Juan yang akan dibawa ke ruang IGD, kesadaran Juan tampak semakin menurun yang pastinya membuat Jeni semakin panik. "Aku tahu kamu kuat mas, bertahanlah..," ujar Jeni disela-sela kesadaran Juan yang nyaris hilang. "Mas, aku sayang sama kamu, sayang banget! Kamu harus denger dan ingat itu," "Mbak mohon tunggu disini," tubuh Jeni ditahan oleh salah satu perawat saat mereka sudah sampai di depan IGD. "Tt..tta, tapi," Jeni hanya bisa melihat Juan dengan cepat dibawa masuk kedalam dan pintupun tertutup yang meninggalkan dirinya kini sendirian. Tanpa sadar Jeni kehilangan keseimbangannya hanya untuk sekedar berdiri, ia terduduk lemas diatas lantai dengan ruh yang rasanya tak lagi menguasai pergerakan tubuhnya, tatapannya kosong. Akhirnya air