"Jadi kamu udah dapat izin nih buat keluar?" Mas Tama melirikku yang berjalan disebelahnya dan sudah hampir sampai di kedai kopi yang kami tuju. "Jeni gitu loh, pasti dapat lah, lagian aku emang lagi suntuk di rumah, tapi ya gitu.., ayah bilang pulangnya jangan kelamaan," Mas Tama tersenyum simpul, "Kita hanya sebentar," Kamipun sampai di depan sebuah kedai kopi yang lumayan ramai, tepat saat kami akan masuk, kami berpapasan dengan seorang wanita yang menurutku sangat cantik, dewasa dan elegant, kupikir ini bukan pertama kalinya aku melihatnya. "Hey, Tama!?" wanita itu ternyata melirik kami dan kaget dengan kehadiran Mas Tama disampingku. "Iren??" Mas Tama terlihat tak kalah kaget, ia langsung menyalami wanita yang katanya bernama Iren itu, mereka tampak begitu dekat. "Kapan k