Nadira lebih memilih tidak tau dan tidak mencari tahu apa yang terjadi dengan Denis dan tanda merah di lehernya. Rasa penasaran kian menggelitik hati, namun rasa takut lebih mendominasi membuat Nadira lebih memilih diam, memendam sejuta pertanyaan di hatinya.
"Aku pulang dulu ya?" Denis merapikan pakaian setelah beberapa hari ia berada di Rumah sakit, mengurus Nadira.
Nadira menggumam pelan sebagai jawaban.
"Besok aku balik lagi." Denis menghampiri Nadira sambil mengecup keningnya.
"Nanti Oma dan Ibu kesini." Nadira kembali mengangguk membuat Denis tertegun dan menatap Nadira. "Kenapa? Ada yang sakit?" Selidik Denis karena sejak Tadi Nadira hanya mengangguk tidak bersuara sedikitpun.
"Aku panggilkan perawat ya?"
"Jangan." Nadira mencegah Denis yang hendak menekan tombol yang te
