"Lo bikin gue takut, Nad! Lo jahat banget!" Lita mengusap wajahnya yang basah dengan punggung tangan, sementara Nadira hanya menatapnya sambil sesekali tersenyum.
"Masih bisa tersenyum? Sekali lagi kamu seperti itu, aku tidak akan menolongmu lagi!"
"Tadi gue, lu. Sekarang aku, kamu lagi." Nadira tersenyum, sambil merangkul sebelah tangan Lita.
"Makasih Lita sayang, lo emang baik banget." Puji Nadira dan langsung mendapat pelukan dari Lita.
"Lain kali minum obat teratur, Nad. Lo masih muda, banyak yang peduli sama lo. Kasihan mereka yang sayang lo."
"Gue lupa, bukan sengaja." Nadira mengelak, meski sebenarnya ia memang sengaja melupakannya.
"Kalau gitu, mulai sekarang gue yang akan ngingetin lo tiap waktu. Gue gak pelupa."
"Udah ada yang ngingetin ko.." Nadira segera menutup mu
