"Tolong hentikan!" Dini melempar piring berisi menu sarapan dengan berbagai isian yang tengah di santap Nadira. "Berhenti!" Lanjutnya sambil menangis. "Jangan siksa dirimu!" Sementara Nadira hanya menghela lemah. "Aku masih lapar, Bu." Jawabnya santai. "Aku masih mau makan." Nadira kembali meraih roti dan selai yang terletak tidak jauh dari tempat duduknya. "Apa kamu gila! Kamu sudah menghabiskan dua piring nasi goreng." Dini menahan tangan Nadira yang hendak membuka tutup selai coklat. "Dan kamu masih bilang lapar?!" "Tolong hentikan." Ucap Dini sambil memohon. Akhirnya Nadira melepaskan roti dan selai dari kedua tangannya. "Sayang." Dito yang sejak tadi hanya jadi penonton pun akhirnya mendekati Nadira. "Jangan seperti ini. Kamu hanya menyiksa tubuhmu saja." Lanjutnya sambil men