44. Berakhir

1518 Kata

Mata Kinan mengerjap, merasakan hembusan nafas hangat yang menerpa wajahnya. Bibirnya tersungging senyum penuh kelegaan saat melihat wajah tampan Arfi dengan mata terpejam. Entah kapan Arfi tidur di sebelahnya, dia sampai tidak merasakan pergerakan kasur, mungkin karena dia terlalu lelap tertidur. Dia tidur dengan posisi miring ke kanan. Perut buncit membuatnya serba salah dengan posisi tidur. Miring ke kiri tidak boleh, karena akan menekan jantungnya, tidur telentang hmm… bosan, apalagi paling tidak mungkin jika dia tidur tengkurap. Huuum, satu-satunya cara dia tidur dengan posisi miring ke kanan. Ternyata malah dia tidur berbantalkan lengan kokoh Arfi. Jemari Kinan menyentuh wajah Arfi dengan sangat lembut, dia tidak ingin membangunkan suaminya itu. Terlihat kelelahan dan kecemasan di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN